Setiap orang ingin kaya tapi tak semua orang mau untuk belajar bagaimana untuk menjadi kaya. Soal uang dan kekayaan, Robert T Kiyosaki menuliskan bahwa kebanyakan orang belajar tentang uang dari orang tuanya {ayah}.Tentang hal itu  Robert kemudian menulis sebuah buku yang sangat terkenal berjudul “Rich Dad Poor Dad”.

Yang dimaksudkan dengan Rich Dad adalah ayah yang mengajarkan mencari uang bukan sebagai sebuah kewajiban melainkan investasi. Sementara Poor Dad adalah ayah yang mengajarkan mencari uang sebagai kewajiban, untuk memenuhi kebutuhan.

Belajar dari seorang Rich Dad akan memungkinkan seseorang menjadi kaya karena akan ditantang untuk mengakumulasi aset. Uang bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup melainkan kalau perlu uang bisa memberanakkan uang.

Sebaliknya jika belajar dari seorang Poor Dad, kemungkinan hidup seseorang hanya akan biasa-biasa saja, tercukupi kebutuhan hidupnya namun bisa juga jika tak cukup maka akan berhutang. Dan begitu terjebak hutang maka hidupnya akan gali lubang tutup lubang.

Kisah crazy rich yang beberapa tahun terakhir ini marak di media sosial mengkonformasi apa yang ditulis oleh Robert T Kiyosaki dalam bukunya. Anak-anak muda yang kaya raya sebelum berumur 30 tahun nampak jelas tidak belajar dari Poor Dad.

Mereka jelas belajar dari Rich Dad sehingga fasih mengucapkan financial market, financial planning, trading, investasi dan lain-lain. Mereka berhasil sukses dan menjadi super kaya karena mengeluti bidang yang sama sekali tidak dipikirkan oleh orang tuanya.

Dan sebagai seorang yang belajar dari Rich Dad maka mereka tidak menetapkan tujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup semata, segalanya mesti lebih dibanding dengan orang pada umumnya.

Indra Kesuma atau lebih dikenal sebagai Indra Kenz misalnya pernah berjanji pada orang tuanya bahwa dia akan mampu membeli mobil dengan uang sendiri sebelum berumur 25 tahun.

Akhirnya terbukti dan bahkan bikin heboh, karena Indra kemudian membeli mobil tesla pada jam 3 dinihari dan pesanannya diantar tak lama sesudahnya.

Tesla bukanlah mobil pertamanya sebab sosok yang dijuluki sebagai Crazy Rich Medan ini telah mempunyai berderet mobil mewah di garasi rumahnya, mulai dari Alpard, BMW hingga Ferarri.

Dikenal dengan slogan ‘muraahh sekaliiii’, pada 10 Januari 2022 lalu di channel youtube INDRAKENZ – Daily Life diupload sebuah video berjudul ‘Mobil baru!!! Beli Lamborghini dan Roll Royce Sekaligus untuk Calon Istri’. Lewat video itu Indra Kenz membuktikan bahwa membeli dua super car secara tunai, enteng-enteng saja untuk dirinya.

Dalam video itu terlihat Indra Kenz akrab dengan Rudy Salim, pemilik Prestige Motor, importir mobil-mobil build up yang menjadi tunggangan para Crazy Rich.

Rudy Salim di kalangan Crazy Rich muda nampaknya menjadi validator. Kenal dan berteman baik lalu membeli mobil darinya akan menunjukkan kelas seseorang.

Fakta ini dikonfirmasi oleh pernyataan Indra Kenz yang mengatakan pembelian mobil Tesla pada dini hari adalah cara untuk menarik perhatian Rudy Salim yang sebelumnya belum kenal dengan Indra Kenz. Dan benar setelah membeli mobil Tesla dengan segala dramanya, Rudy Salim akhirnya menyambangi Indra Kenz untuk membuat konten yang kemudian diupload di channel youtube Prestige Production.

Satu bulan lebih setelah membeli mobil Lamborghini dan Roll Royce di Prestige Motor, Indra Kenz kemudian ditahan oleh polisi dengan tuduhan melakukan penipuan investasi bodong berkedok trading binary option Binomo.

BACA JUGA : Minyak Goreng Sawit Tak Tepat Lagi Menyindir Dengan Ironi

Indra Kenz hanyalah salah satu dari sekian banyak orang yang ramai disebut sebagai crazy rich di media sosial. Yang dimaksud adalah orang-orang muda yang menampakkan  kemewahan dan kekayaan sangat fantastik di media sosial.

Hari-harinya diisi dengan jalan-jalan atau berlibur ke Eropa atau destinasi wisata mewah lainnya, menunggangi atau membeli super car, memakai segala sesuatu yang bermerk mulai dari ujung rambut hingga ujung kaki dan belanja tanpa melihat label harga.

Untuk menunjukkan dirinya benar-benar kaya tak segan mereka berbagi kekayaan dan kesenangan. Makan di pinggir jalan dan kemudian memborong semua jualan untuk dibagi-bagi, tak lupa juga memberi uang lebih untuk penjualnya.  Kepada orang-orang terdekat mereka juga kerap memberi banyak hadiah, uang jajan untuk kekasih tersayangnya bahkan bisa bernilai milyard-an setiap bulan.

Karena baik hati dan tidak sombong, lingkungan pergaulan mereka jadi luas. Terutama di kalangan para selebriti dan sosialita. Crazy rich kemudian menjadi pesohor meski tak pernah tampil di televisi.

Atas semua yang ditampilkan dan kelakuan mereka sehari-hari yang bisa diikuti lewat akun media sosial atau channel youtubenya, masyarakat atau warga internet kemudian memvalidasi mereka sebagai Crazy Rich.

Validasi dari apa yang ditampilkan atau dipamerkan di media sosial ternyata berbahaya. Sebab dari antara Crazy Rich ternyata beberapa diantaranya memperoleh kekayaan dengan cara yang tidak benar dan merugikan orang banyak.

Lalu bagaimana membedakan atau memvalidasi orang kaya sungguhan dengan orang kaya bohong-bohongan?.

Para Crazy Rich misalnya mereka terlihat kaya karena mengeluarkan banyak uang dan memakai barang-barang mewah. Tapi tak pernah benar-benar menunjukkan bagaimana mereka memperoleh uang.

Padahal biasanya orang kaya jarang menunjukkan kekayaannya, tak pernah memamerkan mereka mampu membeli apa. Yang selalu mereka tunjukkan adalah karyanya.

Cara lain untuk membedakan mana yang benar-benar kaya dan mana yang pura-pura kaya adalah pada cara mereka mencari perhatian. Orang yang benar-benar kaya, tidak pernah akan meminta pengakuan dari orang lain kalau dirinya kaya.

Dengan tampil apa adanya saja karena sudah dikenal sebagai orang kaya maka akan mendapat hormat, misalnya diprioritaskan di bank, disapa orang meski sedang makan di emperan dan lain sebagainya.

Sementara orang kaya palsu, tidak dikenal oleh masyarakat maka akan menunjukkan kekayaannya untuk memperoleh hormat atau pengenalan dari masyarakat. Maka dimanapun dia berada atribut kekayaan akan dikenakannya sehingga orang akan mengenali bahwa dia adalah orang kaya.

Pada akhirnya orang-orang yang benar kaya adalah orang biasa. Hidup mereka tak lepas dari kekurangan, selalu ada orang yang mengkritik atau tidak suka, tidak banyak orang kaya yang disenangi oleh masyarakat.

Sementara itu para Crazy Rich, selalu nampak sebagai orang tidak normal, sempurna karena mereka masih muda, kaya raya, pacar ganteng atau cantik, selalu bahagia dan seterusnya. Siapapun yang tampil sempurna bisa dipastikan tengah menyelimuti diri dengan kebohongan.

BACA JUGA : Mencari Cuan Dari Minyak Sawit

Dulu sebelum jaman media sosial, saat televisi masih berjaya sebagai pengkabar gambar hidup, para artis yang kerap digambarkan sebagai sosok yang muda, cantik/ganteng dan kaya raya. Ada banyak acara untuk menunjukkan kekayaan dan gaya hidup glamour mereka.

Hanya saja asal usul kekayaan mereka masih bisa dipahami dengan logika. Seperti Raffi Ahmad dan Alm. Olga Saputra, mereka tentu saja pantas menjadi kaya karena hampir setiap saat wajahnya muncul pada acara-acara ternama di televisi. Setiap hari berpindah dari satu studio ke studio lainnya dari pagi-pagi sekali hingga tengah malam. Entah untuk membawakan atau mengisi acara.

Atau sebut saja Agnez Monica, yang selalu memuncaki daftar sebagai artis terkaya di Indonesia. Mudah dipahami karena Agnez sejak kanak-kanak sudah nge-hit lagunya, dan ketika remaja mulai bermain peran hingga kemudian terkenal bukan saja sebagai penyanyi tapi juga sebagai pelakon. Sampai sekarang Agnez Monica juga tetap laris sebagai bintang iklan.

Syahrini adalah sosok lain yang kerap memamerkan gaya hidup glamournya. Gemar memakai pakaian dan aksesories mahal, kerap berlibur ke luar negeri dan sering berpergian dengan jet pribadi. Semua diperoleh karena lagu-lagunya baik yang dinyanyikan sendiri atau berduet dengan Anang Hermasyah terkenal. Syahrini juga dikenal sebagai artis dengan bayaran tertinggi.

Satu lagi dari kancah mucik dangdut, ada nama Inul Daratista. Meski awalnya dihujat dimana-mana namun Inul juga tampil dimana-mana, sehari bisa manggung beberapa kali. Inul pula yang membawa dangdut masuk sebagai pertunjukan di ballroom-ballroom hotel. Dan setelah mengumpulkan kekayaan, Inul juga mengakumulasi dalam usaha karaoke keluarga bernama Inulvista.

Dengan karya, kerja keras dan penampilan di mana-mana, para pesohor memvalidasi kekayaannya. Label kaya diperoleh karena kerja dan jam terbang mereka dalam dunia pertunjukan yang cukup lama. Kekayaan merupakan akumulasi dari imbal balik atas karya dan kerja kerasnya.

Demikian juga dalam dunia usaha, setiap tahun ada daftar orang-orang super kaya di Indonesia daftarnya bisa mencapai seratusan orang. Meski jarang menunjukkan bagaimana harta dan gaya hidup mereka, namun lembaga pemeringkat bisa memvalidasi kekayaan mereka lewat sejumlah aset yang tercatat dalam bentuk badan usaha dan pergerakan saham di bursa efek.

Bentuk usahanya juga bisa dilihat seperti pertambangan besar, pabrik yang maha luas, gedung kantor yang menjulang tinggi, banyaknya jumlah pegawai dan lain sebagainya.

Salah satu yang terus memuncaki daftar orang terkaya di Indonesia adalah kakak beradik, Hartono bersaudara. Mereka kaya raya karena memiliki perusahaan rokok Djarum. Namun kekayaannya terus bertambah karena mereka juga memiliki Bank BCA, salah satu bank terbesar di Indonesia. Pundi-pundi kekayaan terus bertambah karena mereka juga merambah ke usaha perkebunan dan e-commerce serta media berbasis internet.

Dalam 2 atau 3 tahun belakangan ini para pesohor dan konglomerat Indonesia yang kaya raya nampaknya kalah pamor dengan kemunculan anak-anak muda yang gemar menunjukkan kekayaannya secara terbuka.

Anak-anak muda yang tak segan memperlihatkan bagaimana mereka menghabiskan uang milyard-an tanpa berpikir. Barang yang sangat mahal dan tidak mungkin terbeli oleh banyak orang disebut sebagai ‘murah sekali’.

Inilah deretan anak-anak muda yang mem-validasi diri sebagai kaya raya melalui penampilan di media sosial. Yang ditunjukkan bukan hanya uang dan asetnya melainkan juga lingkaran pergaulan. Mereka tak segan ‘membeli’ teman dengan cara rajin menyawer, memberi uang kepada pesohor agar kemudian bisa masuk dalam lingkaran pergaulannya.

Julukan sebagai Crazy Rich oleh publik kemudian menjadi validasi yang dipakai oleh mereka untuk mendapat privilege tertentu. Mereka diistimewakan dimana-mana. “Orang kaya mah bebas ngapain aja,” begitu ujar netizen nusantara memberi pemakluman.

Para Crazy Rich era baru inilah yang kemudian menjadi patron atau modeling bagi publik untuk meraih sukses. Meniru sukses Raffi, Inul, Agnez Monica dan lain-lain tentu sulit. Dan lebih sulit lagi meniru sukses Michael dan Bambang Hartono.

Tapi meniru sukses Indra Kenz, Doni Salmanan dan lain-lainnya nampaknya lebih gampang, sebab mereka lebih terbuka membagi kiat suksesnya dan bahkan bersedia menjadi mentor untuk sukses bersama.

Sukses itu dengan mudah diperoleh melalui trading.

Atraksi menunjukkan kekayaan sebenarnya merupakan cara bagi para Crazy Rich untuk menebar jaring atau umpan, untuk meraup pengikut. Pengikut yang siap mengikuti nasehatnya untuk kemudian mengikuti ‘bisnis’ yang menjadi sumber kekayaan mereka.

Mereka sukses membuat publik sadar investasi walau kemudian menjadi kurang hati-hati hingga kemudian terjatuh dalam jurang investasi bodong.

Dalam masyarakat yang rendah literasi, segala macam bentuk kepalsuan memang lebih mudah untuk menarik hati.