KESAH.ID – Balapan di sirkuit Sepang Malaysia ternyata belum cukup bagi Jorge Martin untuk meraih gelar juara dunia Moto GP pertamanya. Meski tampil meyakinkan di balapan sprint, pada balapan utama Francesco Bagnaia kembali menunjukkan tajinya. Martin tak bisa menambah margin poin untuk semakin menggunguli Pecco Bagnaia. Maka dipastikan mahkota juara dunia Moto GP 2024 akan ditentukan di seri terakhir yang batal digelar di Valencia karena bencana banjir bandang. Sirkuit pengganti dan kapan waktunya belum ditentukan oleh Dorna selaku penyelenggara Moto GP. Namun di seri terakhir Francesco Bagnaia wajib menyapu seluruh kemenangan, sayangnya hanya dengan selalu finish kedua sudah cukup bagi Martin untuk membawa nomor 1 tahun depan.
Kejuaraan balap Moto GP hanya menyisakan satu gelar juara yakni pada kelas utama. Gelar juara dunia Moto 3 telah diraih oleh David Alonso, sedangkan gelar juara dunia Moto 2 telah direngkuh oleh Ai Oigura.
Dengan selisih poin dengan Francesco Bagnaia sebanyak 17, akankah Sirkuit Sepang Malaysia akan menjadi tempat bagi Jorge Martin untuk mengunci gelar pertamanya di kelas utama Moto GP 2024?.
Jorge Martin akan mengunci gelar juara dunia jika di Sepang mampu menambah selisih poin sebanyak 21. Dengan selisih 38 poin, perolehan angka Jorge Martin tidak akan lagi dikejar oleh Bagnaia hingga seri terakhir di Valencia nanti.
Jika Jorge Martin mampu meraih gelar juara dunia Moto GP 2024 entah di Sepang maupun seri terakhir di Valencia, ini akan menjadi sebuah pencapaian istimewa karena gelar juara diraih oleh pembalap dari tim satelit. Jorge akan menyamai prestasi Valentino Rossi yang pernah meraih gelar juara dunia dengan tim satelit Honda yakni Nastro Azzuro Honda pada tahun 2001.
Mungkin akan banyak yang berpikir bahwa Jorge Martin pasti akan dihambat oleh Ducati karena tahun depan tidak lagi bersama Ducati. Jika Jorge Martin meraih gelar juara dunia tahun ini maka nomor 1 akan dibawa olehnya ke Aprilia.
Memang Ducati akan kehilangan motor dengan nomor 1 seandainya Jorge Martin juara. Namun tentu itu tak menjadi soal. Sebab bagaimanapun juga yang menjadi motor juara adalah Ducati. Jadi Ducati tak akan ikut cawe-cawe untuk mempengaruhi hasil agar lebih berpihak pada Francesco Bagnaia yang merupakan pembalap utama atau pabrikan Ducati.
Bagi sebuah pabrikan yang penting adalah motor yang dikembangkan menjadi motor pemenang. Soal pembalap yang menang itu adalah prestasi masing-masing pembalap. Siapapun pembalapnya, tugasnya sama yakni menang dengan motornya.
Dan di Sirkuit Internasional Chang, Thailand, Ducati telah memenangkan gelar sebagai tim terbaik dengan motor terbaik. Dan dengan motor Ducati, gelar tim independen dan pembalap independen terbaik juga sudah diraih oleh Prima Pramac Racing dan Jorge Martin.
Yang tinggal ditunggu adalah juara dunia Moto GP. Dan Jorge Martin punya peluang lebih besar dibanding Francesco Bagnaia yang sedang mengejar gelar dunia Moto GP tiga kali berturut-turut.
Sirkuit Sepang Malaysia akan menyajikan balapan yang seru seandainya Jorge Martin ngotot untuk mengunci gelarnya disini. Namun jika tidak, dengan podium kedua pada semua balapan di Sepang dan Valencia, maka gelar juara sudah dipastikan akan ada di tangan Jorge Martin dengan selisih yang sangat kecil seandainya pada balapan yang tersisa bisa dimenangkan oleh Pecco Bagnaia semua.
Namun sepertinya sulit karena masih ada Marc Marquez dan Enea Bastianini yang agak sial di balapan Thailand. Meski tak punya lagi peluang untuk menjadi juara dunia, Marquez dan Bastianini pasti ingin mengunci seri kejuaraan Moto GP 2024 di posisi ketiga.
Maka di dua seri tersisa, yakni Sepang dan Valencia hasil akhir kejuaraan dunia Moto GP masih akan diwarnai oleh sepak terjang dari Marc Marquez dan Enea Bastianini.
Jika mereka tampil baik di Sepang, bisa dipastikan Jorge Martin akan sulit untuk mengunci gelarnya disini.
Kondisi ini tentu menjadi tekanan tersendiri untuk Jorge Martin dan Francesco Bagnaia. Padahal dalam dua seri tersisa ini mereka tak boleh membuat kesalahan. Karena satu kesalahan saja akan menjadi fatal dan menghilangkan peluang mereka untuk mengangkat trophy juara dunia.
Sementara untuk Marc Marquez dan Enea Bastianini tidak ada tekanan. Jadi mereka bisa lebih membalap dengan tenang dan kalaupun bikin kesalahan maka tak akan terlalu menimbulkan kerugian.
BACA JUGA : Negara Nanggung
Balapan di Thailand ternyata masih menyisakan kekesalan pada beberapa pembalap. Yang pasti kesal tentu Marc Marquez. Dalam kondisi lintasan kesukaannya karena basah, Marc memperoleh kecepatan dan berpotensi untuk menjadi pemenang.
Berhasil membuntuti Francesco Bagnaia yang berada paling depan, beberapa percobaan yang dilakukan Marc Marquez masih gagal. Namun masih ada waktu untuk kembali mencobanya. Dan setelah berhasil menjaga jarak dengan Jorge Martin yang ada di posisi 3, titik bagi Marc untuk melewati Bagnaia telah ditemukan.
Namun saat mencoba menekan Bagnaia motor Marc Marquez akan rebah, Marc berusaha menyelamatkan posisi motornya agar tegak kembali. Namun pinggiran lintasan yang bergelombang membuat Marc Marquez gagal, motornyapun terjatuh.
Bangkit kembali dan mencoba menyelesaikan balapan dari nomor paling buncit, Marc Marquez memacu motornya. Saat berusaha melewati pembalap di depannya satu persatu, Marc kemudian menyenggol Johan Mir. Mir pun melebar dan kehilangan beberapa posisi.
Marc Marguez kemudian dihukum oleh pengawas balapan untuk turun satu posisi. Namun Marc Marquez tidak segera melakukannya. Dia justru menyusul Taka Nakagami yang ada di depannya dan kemudian membiarkan Nakagami menyusulnya kembali. Marc merasa telah menjalani hukumannya.
Setelah itu Marguez kembali menyusul Nakagami sehingga posisinya tetap.
Enea yang tengah bersaing dengan Marquez untuk menyelesaikan seri kejuaraan Moto GP 2024 di posisi 3 klasemen menjadi kesal. Menurutnya Marc harus menjalani hukuman dengan membiarkan dirinya menyusul karena Enea saat hukuman dijatuhkan berada di belakang Marc Marquez. Enea Bastianini kesal dengan kecerdikan Marc Marquez mengakali hukumannya agar tak dilewati oleh Enea Bastianini.
Dan Johan Mir juga tetap kesal walau Marc Marquez telah dihukum. Menurut Mir harusnya Marquez dihukum long lap penalty. Mir merasa Marc Marquez jarang dihukum saat melakukan balapan dengan kurang bertanggungjawab sehingga menyebabkan pembalap lain kehilangan posisi karena melebar, atau hampir terjatuh akibat disenggol olehnya.
Balapan di Thailand sepertinya meninggalkan banyak kekecewaan dari para pembalap terhadap kinerja pengawas balapan. Ada hal-hal yang perlu dijelaskan dan diklarifikasi, begitu ucap Enea Bastianini.
Bahkan saat balapan sudah usai, Francesco Bagnaia mengacungkan empat jari ke Jorge Martin. Menurut Pecco, Martin empat kali menyentuh track limit atau garis hijau tapi tak mendapat hukuman.
Ternyata dari rekaman juga kelihatan resliting baju balap Marc Marquez terbuka. Mungkin saat kecelakaan airbag-nya mengembang sehingga menekan resleting bajunya hingga terbuka.
Dan disepanjang balapan Marc tidak berusaha memperbaiki atau menarik resletingnya kembali. Padahal dalam regulasi balapan resleting yang terbuka tidak diperkenankan, pembalap harus memperbaiki atau menutupnya.
Marc mestinya dihukum atas kejadian ini, namun lagi-lagi pengawas pertandingan membiarkannya. Padahal Fabio Quartararo dihukum pada kejadian yang sama dengan tambahan 3 detik dari waktu finisnya hingga kehilangan beberapa posisi akhir.
BACA JUGA : Satu Trilyun
Tanda-tanda persaingan antara Jorge Martin dan Francesco Bagnaia akan memanas di Sepang, Malaysia terlihat dari kecepatan keduanya yang saling mengalahkan dalam sesi latihan dan kualifikasi.
Sinyal perang urat syaraf terlihat di sesi kualifikasi. Pecco dan Martin saling mengalahkan untuk menjadi pole seater. Akhirnya Pecco Bagnaia berhasil menguasai sessi kualifikasi, Martin yang berusaha mengejar terjatuh sehingga tak bisa mencatatkan waktu terbaik.
Marc Marquez yang diharapkan akan menganggu persaingan keduanya justru tampil buruk. Motor Ducati yang ditungganginya seperti kehilangan tenaga. Marc akan start di posisi kelima.
Pada sessi sprint race, Bagnaia tak mampu memanfaatkan posisinya sebagai yang terdepan. Martin justru melesat selepas bendera start dikibarkan. Marc Marquez juga melakukan start yang bagus.
Martin memimpin diikuti Pecco dan Marc dalam jarak yang sangat dekat sampai lap ketiga. Namun di tikungan 9, Francesco Bagnaia kehilangan cengkraman ban depan dan terjatuh. Pecco tidak bisa meneruskan balapan.
Dan setelah Pecco jatuh, Martin langsung melesat dikuntit oleh Marc Marquez dan Enea Bastianini hingga akhir balapan.
Martin memenangi sprint race di Sepang dengan sempurna dan berhasil membuat jarak dengan Pecco menjadi 29 poin.
Pada balapan utama atau Sunday Race, Francesco Bagnaia membayar kesalahan pada sesi sprint race. Sejak bendera start Pecco dan Martin menunjukkan persaingan serta keberanian mengambil resiko. Mereka bersenggolan ketika menuju tikungan pertama.
Namun ketika balapan baru memasuki lap pertama bendera merah dikibarkan akibat kecelakaan yang menimpa Jack Miller, Brand Binder dan Fabio Quartararo.
Saat start kembali dilakukan, persaingan Pecco dan Martin di lap-lap awal sangat kental. Pecco dan Martin bergantian memimpin balapan, saling salip dalam kecepatan tinggi.
Marc menguntit di belakang dan cukup membuat jarak dengan Enea Bastianini yang berada di posisi keempat.
Ketika Pecco mulai membuat jarak dengan Martin dan Martin terus berusaha mengejar, Marc Marquez sepertinya sudah nyaman berada di posisi ketiga. Namun kemudian Marc terjatuh, hingga Pecco dan Martin nyaman di depan.
Dari pertengahan sampai akhir balapan, Francesco Bagnaia tak terkejar lagi. Pecco menang di Sepang dan berhasil memangkas jarak 5 poin. Setelah dalam sesi sprint race Jorge Martin berhasil membuat jarak 29 poin, kemenangan Pecco di balapan utama menjadikan selisih poin tinggal 24.
Dengan demikian kemenangan Pecco Bagnaia di Sepang membuat mahkota juara dunia Moto GP 2024 akan ditentukan di seri terakhir yang semestinya diselenggarakan di Valencia. Namun bencana banjir bandang yang menerjang Valencia membuat sesi penutup kejuaraan Moto GP 2024 tidak bisa diselenggarakan disini.
Dorna akan segera mengumumkan sirkuit pengganti dan kemungkinan besar diselenggarakan menjelang akhir bulan November.
Pecco harus memenangkan semua balapan yang tersisa, namun dengan selalu finish di posisi kedua sudah cukup bagi Jorge Martin untuk meraih gelar juara dunia Moto GP 2024, gelar juara dunia pertamanya yang diperoleh saat dia dibuang Ducati tahun depan.
note : sumber gambar – AKURASI