KESAH.ID Berasaskan gotong royong KTNA Samarinda Utara – Sungai Pinang melakukan Rembuk Paripurna KTNA untuk melakukan penyegaran kepengurusan yang vakum karena pandemi Covid 19. Sunil Asfianoer Hirpristomo, petani muda terpilih secara aklamasi untuk membawa kelompok tani nelayan di Samarinda Utara dan Sungai Pinang mengakselerasi produktifitas lahan dan budidaya dengan inovasi teknologi.

Balai Pertemuan Warga yang terletak di Jalan Magelang, Lempake sedikit berbeda pagi ini. Nampak kesibukan dan kedatangan warga yang tidak biasanya. Senin, 8 Desember 2023, tempat itu memang menjadi tujuan dari petani dari berbagai kelurahan yang ada di Kecamatan Samarinda Utara dan Sungai Pinang untuk melaksanakan Rembuk Paripurna KTNA.

Kontak Tani Nelayan Andalan {KTNA} sendiri merupakan organisasi profesi dan bersifat independen dengan orientasi pada kegiatan sosial ekonomi di sektor pertanian, perkebunan, perikanan dan perhutanan serta budidaya agribisnis di perdesaan yang berwawasan lingkungan.

Kelompok KTNA Kecamatan Samarinda Utara – Sungai Pinang mengalami kelesuan karena situasi pandemi Covid 19 lalu. Tak ingin berlarut-larut masyarakat petani dan nelayan Samarinda Utara – Sungai Pinang kembali bersepakat untuk mengairahkan karya dan inovasi untuk turut menyumbangkan peran dalam membangun ketahanan dan produktifitas pangan di Kota Samarinda.

Dengan bergotong-royong akhirnya rencana itu terwujud, KTNA Samarinda Utara – Sungai Pinang berhasil disegarkan.

Dalam pengantar pembukaan, Pak Adung, Ketua KTNA Kota Samarinda mengungkapkan bahwa KTNA adalah organisasi yang lahir dari petani dan perdesaan. Dengan demikian gotong royong menjadi landasan utamanya.

“Semangat gotong royong itu nampak dalam sebutan pertemuan-pertemuan kita yang tidak disebut sebagai rapat, konsolidasi, seminar dan lainnya melainkan rembuk,” ujar Adung.

“Rembuk Paripurna menjadi rembuk tertinggi dalam KTNA, karena dalam rembuk ini akan diadakan suksesi untuk memilih kepengurusan yang baru lima tahun ke depan,” lanjutnya.

Setelah menghangatkan diri dengan teh dan kopi hangat serta sukun dan ketela goreng, peserta dengan penuh semangat mengikuti Rembuk Paripurna KTNA yang ditandai dengan penyerahan Pataka dari Ketua Demisioner kepada Pimpinan Rembuk Paripurna.

Ketua KTNA Demioner yakni Pak Jum’at kemudian memberikan pertanggungjawaban kepengurusan di depan para hadirin.

Dengan segala kerendahan hati, Pak Jum’at meminta maaf apabila selama kepengurusannya belum berhasil membumikan KTNA di seluruh wilayah Samarinda Utara dan Sungai Pinang.

Atas suara-suara miring yang terdengar atau tersebar, Pak Jum’at memahaminya dan bisa menerima sebagai kritik, masukan atau bentuk kekecewaan yang nantinya akan berguna untuk pengurus berikutnya.

“Hanya perlu ada yang diluruskan, jika selama ini dianggap hanya orang-orang tertentu yang pergi mewakili KTNA, itu bukan karena pilih kasih. Semangat kita adalah menjadikan dan melahirkan petani dan nelayan andalan, maka mereka yang bisa diandalkan atau berpotensi menjadi andal yang kemudian diberi kesempatan,” terang Jum’at.

BACA JUGA : Atas Nama Cuaca Samarinda

Pak Jum’at Ketua KTNA Demisioner tengah memberikan pertanggungjawaban masa kepengurusannya.

Meski dirasa belum maksimal oleh Pak Jum’at sendiri, penyampaian pertanggungjawabannya sebagai Ketua KTNA demisioner diterima tanpa catatan oleh para peserta.

Rembuk Paripurna kemudian dilanjutkan dengan pembacaan kriteria calon Ketua KTNA dan setelah itu peserta berdasarkan kelurahan masing-masing diminta mengajukan calon.

Ada tiga nama yang mengemuka yakni Sarminto, Agus Sutopo dan Sunil Asfianoer Hirpristomo.

Ketiganya diminta maju ke depan untuk ‘mengkampanyekan’ dirinya.

Sarminto memperkenalkan diri dan kemudian menyampaikan hal-hal penting yang perlu dilakukan oleh KTNA ke depan. Namun di akhir penyampaian, Sarminto mengatakan “Karena usia dan kesibukan maka saya mendukung saudara Sunil untuk menjadi ketua,”

Dan ternyata pernyataan ketidaksediaan untuk menjadi ketua juga diungkapkan oleh Agus Sutopo.

“Sebagaimana yang disampaikan oleh Pak De Minto, maka saya juga menyatakan bahwa Mas Sunil yang pantas dan pas untuk menjadi Ketua KTNA Samarinda Utara – Sungai Pinang,” ujar Agus.

Atas sikap dan pernyataan yang disampaikan oleh kedua kandidat calon Ketua KTNA itu maka pimpinan sidang kemudian menyatakan bahwa Sunil Asfianoer Hirpristomo terpilih secara aklamasi.

Penyerahan Pataka dari pimpinan Rembuk Paripurna KTNA menandai pengesahan Sunil menjadi Ketua KTNA Samarinda Utara – Sungai Pinang periode 2023 – 2028.

Dalam sambutan pertamanya Sunil mengatakan siap menerima tanggungjawab untuk memimpin KTNA Samarinda Utara dan Sungai Pinang selama lima tahun ke depan.

BACA JUGA : Radit Janji Tak Nakal Lagi 

Sunil Asfianoer Hirpristomo terpilih secara aklamasi setelah kandidat lain yakni Sarminto dan Agus Tomo memberikan dukungan untuknya.

“Saya ingin agar petani di Samarinda Utara – Sungai Pinang tetap mempertahankan lahannya. Jangan mencari makan dengan menjual lahan melainkan mempertahankan lahan untuk meningkatkan produktifitas lewat inovasi sehingga petani dan nelayan bukan hanya bisa makan melainkan juga sejahtera,” ujarnya.

Sebagaimana dimandatkan oleh organisasi, Sunil pun menyampaikan salah satu rencananya ke depan untuk membumikan KTNA hingga tingkat kelurahan.

“Dengan bantuan teknologi informasi kita akan bisa membangun sinergitas dan juga membagi pengetahuan serta inovasi hingga di tingkat paling depan, sehingga kita semua sama-sama bertumbuh dan memberikan kontribusi untuk menghasilkan pangan terbaik bagi Kota Samarinda serta turut menjaga kelestarian lingkungan lewat budidaya pertanian dan perikanan yang presisi,” pungkasnya.