KESAH.IDSetelah cidera panjang, Marc gagal mempertahankan kemenangannya di sirkuit Sachsenring Jerman. Di seri balapan Moto GP 2024 bahkan Marc Marquez gagal tampil meyakinkan karena didera kesialan, terjatuh di sesi latihan. Marc harus start dari posisi ke 13. Namun ‘Magic Marc’ memang masih kuat, di sesi balapan utama Marc Marquez berhasil finis ke dua dan bersanding dengan adiknya yang berhasil meraih podium ke tiga.

Sepanjang karirnya Marc Marquez berkali-kali mengalami cidera yang mengancam masa depannya di dunia balap.

Cidera pertama dialami saat masih membalap di kelas Moto 2. Di sirkuit Sepang pada tahun 2011 saat latihan bebas Marc terjatuh hebat saat track dalam keadaan basah. Marc Marquez mengalami gangguan syarat dan penglihatannya jadi ganda. Marc tak lolos uji medis untuk meneruskan balapan sampai seri penutup.

Cidera yang serius ini berpotensi untuk mengakhiri karier Marc Marquez. Namun setelah menjalani operasi, masalahnya bisa diatasi.

Setelah naik ke kelas Moto GP, Marc Marquez kembali mengalami kecelakaan hebat di sirkuit Silverstone Inggris pada tahun 2014. Marc mengalami dislokasi di tulang bahu. Cidera yang diatasi dengan cara ditarik agar kembali ke tempatnya semula.

Selama 4 tahun Marc mengatasi dislokasi bahunya dengan cara seperti itu, menolak untuk dioperasi. Dislokasi bahu ini diketahui oleh publik ketika Marc Marguez melakukan selebarasi di sirkuit Motegi Jepang.

Usai berpelukan dengan Scott Reading, Marquez memegangi bahu dan kemudian berbaring di aspal. Penonton mengira itu merupakan bagian dari selebrasi. Dugaan itu sirna ketika Alex Marquez mendatangi Marc dengan panik dan kemudian membuka baju balapnya.  Alex Marquez memang kerap menjadi asisten Marc untuk menarik lengan yang mengalami dislokasi.

Marc akhirnya dioperasi. Dokter yang mengoperasinya heran bagaimana Marc bisa tetap tampil kompetitif bahkan meraih gelar juara dengan bahu yang rusak.

Tahun 2019, Marc kembali mengalami kecelakaan di sirkuit Sepang Malaysia saat sesi kualifikasi. Kali ini yang mengalami cidera dislokasi adalah bahu kanannya. Cidera kembali diatasi dengan menarik tulang.

Dan tahun 2020 cideranya menjadi semakin parah ketika Marc Marquez mengalami kecelakaan hebat di sirkuti Jerez Spanyol. Marc langsung dioperasi namun ternyata pemulihannya berlangsung lama.

Marc Marquez selama dua bulan dilarang menyentuh motor.

Kembali fit dan tetap menjadi favorit untuk meraih gelar juara, ternyata Marc kembali mengalami kecelakaan. Marc mengalami patah tulang humerus, tulang lengan atas bagian kanan. Cidera ini jarang dialami oleh pembalap.

Lengan Marc Marquez dipasangi plat titanium dan 12 sekrup. Dua hari setelah operasi Marquez memaksa ikut balapan. Usai turun lintasan, lengannya bengkak dan memar. Marc harus kembali melakukan operasi usai insiden di rumahnya.

Marc Marquez akhirnya harus absen sepanjang musim balapan tahun 2020 untuk memulihkan kondisinya.

Kondisi Marc Marquez menjadi rumit karena harus dioperasi kembali untuk menganti plat dan pencangkokan tulang. Keberhasilannya juga masih menjadi tanda tanya. Masa depan Marc Marquez di dunia balap juga menjadi samar-samar.

BACA JUGA : Kampung Pisang

Sebelum masa sulit karena didera cidera berkepanjangan. Marc Marquez sering disebut sebagai SachsenKing. Marc Marquez selalu menang jika membalap di sirkuit terpendek ini.

Marquez tak terkalahkan di sirkuit Sachsenring Jerman ini sejak mulai membalap disana pada tahun 2009. Jumlah kemenangannya di sirkuit ini lebih banyak dari legenda Moto GP Giacomo Agostini.

Setelah kembali dari istirahat panjang, balapan di Sachsenring membuat Marc Marquez frustasi. Honda RC213V yang biasanya digdaya di sirkuit favoritnya ini sulit dikendalikan dan kehilangan kecepatan.

Kamera yang terpasang di motornya menunjukkan Marc marquez mengacungkan jari tengah sesaat setelah motornya nyaris mengalami highside. Marc tak pernah menunjukkan bahasa tubuh seperti itu sebelumnya.

Marc Marquez terlihat sangat stress, motor yang selalu membawanya menjadi jawara tampaknya tak bisa diajak kerja sama lagi.

Seperti biasa Marc Marquez tetap ngotot hingga akhirnya saat crash motornya menabrak Johan Zarco hingga hancur lebur. Bendera merah dikibarkan.

Namun yang menjadi sorotan, kamera onboard menunjukkan reaksi Marquez dengan mengacungkan jari tengahnya. Banyak yang berspekulasi jari tengah tersebut diacungkan kepada motornya yang membuatnya kesulitan.

Sulit untuk kembali menyatu dengan motornya. Selama tahun 2021 hingga 2023 Marc Marquez menderita bersama Honda. Gelar juara terlepas direbut Johan Mir, Fabio Quartararo dan Bagnaia yang berturut-turut menjadi juara di dua tahun terakhir ini.

Marc kehilangan kepercayaan diri. Mempertanyakan apakah dirinya atau motornya yang bermasalah. Untuk menjawab pertanyaan itu Marc Marquez mesti berganti motor.

Marquez mengambil langkah radikal, mengakhiri kontraknya lebih cepat dengan Honda.

Moto GP kemudian gempar. Tak ada pabrikan yang mau berspekulasi menampung Marc Marquez, akhirnya Gresini Racing yang menjadi tempat berlabuhnya. Marc bergabung dengan Alex Marquez adiknya yang lebih dahulu membalap di Gresini.

Kehadiran duo Marquez di Gresini Racing hampir membuat pensiun Fabio Digiantonnio di Moto GP. Untung Fabio kemudian direkrut oleh VR46 yang ditinggalkan oleh Luca Marini yang berpindah ke Honda mengantikan Marc Marquez.

Di Gresini Racing penampilan Marc kembali moncer. Mengendarai Ducati Marc Marquez berhasil menjadi pembalap terbaik Ducati versi tahun 2023. Marc bersaing dengan pembalap Ducati yang mengendari versi 2024.

Sampai dengan hari ini posisi Marc Marquez di klasemen sementara Moto GP berada di posisi ketiga. Marc hanya kalah dari Jorge Martin dan Francesco Bagnaia.

Atmosfer Moto GP kemudian dikuasai Marc Marquez. Sebagai pembalap Marc punya branding yang terkuat. Bahkan pembicaraan tentang Moto GP 2025 nanti juga tentang Marc Marquez yang kemudian menguncang Ducati karena berhasil mendapat kontrak sebagai pembalap utama untuk tahun 2025 hingga 2026.

Bergabungnya Marc Marquez ke tim Ducati Pabrikan membuat Ducati kehilangan tiga pembalap dan satu tim satelit. Jorge Martin, Enea Bastianini dan Marco Bezzecchi meninggalkan Ducati. Pramac Racing, tim yang sudah menemani Ducati 20 tahun juga hengkang untuk bergabung dengan Yamaha.

BACA JUGA : Demi Anak

Beberapa kali meraih podium dengan Ducati GP 23, tak peduli seberapa hebatnya Marc Marquez di Sachsering pada masa lalu, di seri Moto GP 2024 ini ternyata mengalami kesulitan.

Cukup bisa mengimbangi kecepatan lawan di sesi latihan, Marc Marquez yang digadang-gadang akan meraih kemenangan pertama bersama Ducati di Sirkuit ini justru terjatuh.

Memaksa motornya agar menjadi yang laing cepat, Marc Marquez mengalami highside yang membuat terbanting ke aspal dan diperiksa oleh tim medis.

Walau dinyatakan fit untuk membalap, Marc Marquez mengalami retak di jari dan memar di tulang rusuknya. Cidera ini tentu menganggu kenyamanan dalam membalap.

Sessi kualifikasi tidak dijalani dengan sempurna, Marc tidak turun di lintasan secara penuh. Menjelang babak kualifikasi pertama berakhir Marc Marquez baru turun untuk mendapat catatan terbaik, sayangnya ada gangguan dari Stefan Bradl yang melambat di racing line. Marc Marquez tak berhasil menorehkan catatan terbaik untuk masuk kualifikasi kedua.

Start dari posisi ke 13 saat sprint race, Marc Marquez kesulitan menyodok ke depan. Sirkuit Sachsering sempit dan sulit untuk menyalip. Marc Marquez hanya berhasil finis di posisi 6 setelah menjelang garis finis bisa melewati Maverick Vinales dengan jarak yang sangat tipis.

Akhir pekan di Jerman, menjadi salah satu mimpi terburuk untuk Marc Marquez.

Marc Marquez bukan pembalap yang mudah menyerah meski ditimpa masalah. Saat balapan utama dengan jumlah putaran lebih panjang, Marc mampu mengatur ritme balapannya. Menjelang pertengahan balapan Marc Marguez bisa berada di barisan depan untuk memperebutkan podium.

Momentum Vinalles melebar dipakai Marc Marquez untuk memulai serangan, mengejar Franco Morbideli yang berada di posisi 4 yang sudah cukup berjarak dengan Alex Marquez.

Duel Marc dan Morbideli yang juga diramaikan oleh Enea Bastianini berlangsung seru. Marc Marquez sempat bersenggolan dengan Franco Morbideli saat berusaha menyalip. Namun akhirnya Marc yang juga sempat disenggol ban depan Brad Binder berhasil menyerang. Marc meninggalkan Morbideli dan Bastianini untuk mengejar Alex Marquez.

Podium sudah di depan mata dan akhirnya diraih karena bersamaan dengan jatuhnya Jorge Martin yang memimpin balapan, Marc berhasil melewati Alex Marquez.

Kakak adik yang membalap untuk Gresini Racing akhirnya bersanding di podium merebut posisi 2 dan 3. Sebuah peristiwa langka, karena kejadian terakhir terjadi di tahun 1997, saat Nobuatsu Aoki dan Takuma Aoiki finis di posisi 2 dan 3 di sirkuit Imola, Italia.

Marc Marquez masih gagal memenangkan balapan bahkan di sirkuit favoritnya. Namun podium bersama adiknya menjadi hiburan yang patut dirayakan. Marc tetap menorehkan catatan baik di sirkuit Sachsenring.

Belum ada pembalap yang berhasil mengalahkan jumlah kemenangan Marc Marquez di sirkuit dengan sepuluh belokan kiri dan tiga belokan tangan ini, gelar raja Sachsenring masih di tangan Marc Marquez.